Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250 Example 728x250
Berita

Penggerebekan Gudang Sin-Sin: Anak Buah Buka Suara, Bos Besar Tetap Jadi Siluet Gelap

32
×

Penggerebekan Gudang Sin-Sin: Anak Buah Buka Suara, Bos Besar Tetap Jadi Siluet Gelap

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Mentok, Bangka Barat, Gaspar86.com — Gudang penampungan pasir timah ilegal milik jaringan Sin-Sin di Pal 1, Jalan Sekip Lama, digerebek Satgas Halilintar pada Selasa malam, 04 November 2025 sekira pukul 21.30 WIB. Puluhan karung timah diangkut satu per satu ke bak pickup Hilux BN 8247 PQ.

Belum ada pernyataan resmi dari Kepolisian maupun PT Timah.
Tapi masyarakat Mentok sudah melihat sendiri.

Example 300x600

Karung-karung itu bukan gosip.
Ia adalah bukti fisik bahwa selama ini industri paralel di pesisir kecil ini bukan mitos.

Rabu siang (05/11/2025), Sinsin akhirnya bicara. Di rumahnya di Pal 1, ia mengatakan dirinya bekerja bukan atas kendali pribadi:
“Saya ini dikasih modal Mas Johan. Saya dikasih jaminan. Kalau saya tidak ada jaminan dari dia, saya mana berani.”

Ia tidak menyalurkan langsung ke PT Timah.
“Timah abang nggak bisa langsung dong dibawa ke pihak timah. Masuk PT Timah kan harus ada regulasinya.” ungkapnya dengan nada ragu-ragu.

Sinsin secara blak-blakan menyebut timah kemarin yang disita malam itu lebih dari 1 ton.
“Semua seton lebih lah. Udah dijemput. Itu urusan Mas Jorok. Saya cuma kerja.” jelasnya sambil menggenggam tangan tanda kekesalan.

Di sini satirenya terasa paling tajam ketika sandiwara kriminalisasi selalu menggiring drama agar yang tertangkap hanya “anak buah”.

Sinsin bahkan mengatakan dirinya sudah di-cover oleh bos besar.
“Saya ini anak buah. Semua regulasi saya itu sudah di-cover Mas Jun.” jawab dengan nada ragu-ragu yang dalam.

Di lapangan, rumor beredar barang bukti timah itu akan dialihkan ke PT Timah. Pertanyaan retorisnya sangat sederhana tapi menusuk logika: Bagaimana mungkin barang bukti yang jelas berasal dari jaringan ilegal dapat masuk ke sistem legal tanpa memeriksa asal IUP?

Peraturan di republik ini jelas bahwa
menjual pasir timah kepada PT Timah harus lewat koperasi resmi dengan IUP sah. Jika asal pasir dari luar IUP, itu tetap adalah tindak pidana. Tak peduli seberapa halus narasi birokratisnya.

Berita ini bukan sekadar kabar penggerebekan gudang ilegal. Berita ini adalah pembongkaran satu lapisan struktur ekonomi gelap yang selama bertahun-tahun menyedot mineral Bangka Barat tanpa membayar harga sosial.

Operasi malam itu bukan hanya peristiwa hukum. Ia adalah pernyataan moral publik. Karena selama ini desain kriminal timah ilegal di Bangka bukanlah aksi preman pasar.

Ia adalah teknologi sosial yang rapi:
ada penambang, ada kolektor, ada penampung, ada pengolah, ada penyalur, ada pintu birokrasi, ada topeng legalitas.

Satire terbesar bukan pada karung timah yang diangkat. Tetapi pada karung waktu ,waktu yang selama ini dicuri.

Waktu yang seharusnya bisa menjadi PAD, sekolah, rumah sakit, jalan, buku perpustakaan. Tetapi digeser menjadi “angka pepet kapital” yang hanya menguntungkan satu dua figur gelap.

Berita ini ingin mengajari publik satu hal bahwa kejahatan ekonomi modern tidak lagi berupa maling yang memanjat pagar.

Ia berupa sistem yang disamarkan seolah transaksi biasa, seolah legal, seolah lumrah. Jika negara kalah di titik aturan, maka negara hanya menjadi tukang angkut karung.

Bukan pemilik kedaulatan mineral.
Malam sunyi 4 November 2025 ini mestinya menjadi titik balik.
Atau setidaknya sejarah akan mencatat pernah ada satu momen ketika negara menyentuh satu simpul gelap.

Pertanyaan kini sederhana. Apakah ini hanya jeda dari bisnis yang akan muncul kembali dengan pola baru?. Atau ini awal dari runtuhnya satu mata rantai utama mafia timah Mentok?

Kita tunggu bab berikutnya. Karena dalam industri timah ilegal di Bangka
yang paling sering tertangkap bukan pelakunya. Yang tertangkap hanya: gudangnya

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *