Surabaya, Gaspar86.com – Kamu mungkin pernah mendengar tentang usus buntu penyakit yang katanya bisa bikin kamu harus operasi mendadak kalau sakit perutmu pindah dari tengah ke kanan bawah. Tapi pertanyaannya:
Kapan seseorang perlu menjalani pemeriksaan radiografi saat dicurigai terkena apendisitis?
Mari kita mulai dari hal yang paling penting: Indikasi klinis.
Ketika Tubuh Memberi Sinyal Bahaya
Apendisitis sering muncul tiba-tiba. Gejalanya bisa bervariasi, tapi ada beberapa indikasi klinis klasik yang membuat dokter langsung waspada:
1. Nyeri perut tumpul di daerah periumbilikal (sekitar pusar) yang kemudian berpindah ke kuadran kanan bawah.
2. Mual dan muntah, biasanya muncul setelah nyeri.
3. Demam ringan, kadang disertai peningkatan detak jantung.
4. Kehilangan nafsu makan.
5. Nyeri tekan di titik McBurney, yakni titik imajiner di antara pusar dan tulang pinggul kanan.
Ketika gejala-gejala ini muncul, terutama secara bersamaan, dokter akan mempertimbangkan apendisitis sebagai diagnosis kerja.
Tapi karena nyeri perut bisa disebabkan banyak hal, pemeriksaan penunjang dibutuhkan dan salah satunya adalah radiografi abdomen.
Radiografi: Kapan dan Kenapa Digunakan?
Radiografi bukan pilihan utama dalam menegakkan diagnosis apendisitis, tetapi digunakan pada kondisi tertentu. Berikut indikasi klinis utama untuk melakukan pemeriksaan radiografi pada kasus dugaan apendisitis:
1. Nyeri perut akut dengan diagnosis belum jelas
Jika gejala tidak sepenuhnya khas atau tumpang tindih dengan kondisi lain (misalnya obstruksi usus, batu ginjal, atau perforasi), radiografi membantu menyingkirkan diagnosis banding.
2. Kecurigaan adanya komplikasi
Misalnya, pasien menunjukkan tanda-tanda peritonitis (radang selaput perut), nyeri hebat mendadak, atau perut sangat kaku. Radiografi bisa membantu mendeteksi udara bebas di rongga perut yang menunjukkan kemungkinan perforasi apendiks.
3. Pasien anak-anak atau lansia dengan gejala tidak khas
Kelompok usia ini sering kali tidak menunjukkan pola nyeri klasik. Radiografi digunakan untuk melihat tanda-tanda tidak langsung dan memperluas cakupan diagnosis.
4. Adanya riwayat trauma, hernia, atau kondisi lain yang membingungkan
Kadang, gejala apendisitis disamarkan oleh kondisi lain. Pemeriksaan awal dengan radiografi bisa memberikan gambaran umum anatomi abdomen.
Apa yang Dicari di Foto Rontgen?
Dokter tidak selalu mencari apendiks itu sendiri di gambar. Sebaliknya, mereka memperhatikan:
1. Fesesolit (appendicolith)
Batu kecil yang menyumbat apendiks, tampak sebagai bayangan putih bulat.
2. Distensi usus lokal
Tanda adanya iritasi atau obstruksi di sekitarnya.
3. Udara bebas di bawah diafragma
Menunjukkan perforasi, kondisi darurat yang butuh tindakan segera.
4. Level udara-cair abnormal
Bisa menunjukkan obstruksi atau radang berat.
Kesimpulan Pemeriksaan radiografi bukan alat utama untuk mendiagnosis apendisitis, tapi memiliki peran penting ketika indikasi klinis tertentu muncul — terutama saat diagnosis tidak jelas, ada risiko komplikasi, atau perlu mengevaluasi kondisi lain yang menyerupai apendisitis.
Di dunia medis, setiap gejala adalah potongan teka-teki. Dan radiografi, meski sederhana, bisa menjadi salah satu potongan yang membuka gambaran besar. Maka, memahami indikasi klinis penggunaannya menjadi kunci dalam penanganan yang cepat dan tepat.
Penulis Mahasiswa UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS VOKASI
D-IV TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN
NAMA KELOMPOK:
1. Wati Nada (413241011)
2. Dinanti Atma Cinderakasih (413241014)
3. Achmad Yuda Prayogi (413241044)
4. Desti Rizki Soleha (413241049)
5. Davina W. Aura Febritalianti (413241050)
6. Oktavina Dwi Nuraini (413241055)
7. Indi Permatasari (413241058)
#Radiologi #Apendisitis #IndikasiKlinis #RontgenAbdomen #NyeriPerutAkut #DiagnosisBanding