Pangkalpinang, Gaspar86.com – Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Pangkalpinang, Syahrial mewakili Wali Kota Pangkalpinang menerima kunjungan rombongan wakil rektor dan alumni Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) di ruang rapat tengah kantor Wali Kota Pangkalpinang, Jumat (4/2/2022).
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Faisal Hendra menyebut kunjungan tersebut untuk membahas rencana kerja sama (MoU) bersama Pemerintah Kota Pangkalpinang guna meningkatkan potensi daerah dibidang pendidikan.
“Kedatangan kami utamanya ingin mengenalkan Universitas Al-Azhar agar lebih dikenal oleh masyarakat luas khususnya pemkot. Sehingga jika ada kader putra dan putri daerah yang ingin diarahkan khususnya diprogram pendidikan Bahasa Mandarin dan kebudayaan Tiongkok kami siap menerima amanat tersebut, ” ujar Faisal.
Dirinya menjelaskan jika mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikan S1, maka tidak boleh kembali ke Pangkalpinang sebelum melanjutkan pendidikan S2 dan S3.
Pihaknya pun telah menyiapkan banyak program beasiswa kepada calon mahasiswa di kampus yang berfokus pada pendidikan dakwah dan sosial kemasyarakatan.
Faisal menjelaskan dua produk yang cukup potensial hasil karya pendidik di UAI yakni alat kesehatan bernama PAPR untuk membantu pernafasan dalam perawataan Covid-19 dan alat olahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak jenis solar.
“Kami bukan ingin menawarkan produk, hanya ingin mengenalkan karya kami yang mungkin saja bisa disinergisitaskan bersama dengan pemerintah kota sehingga dapat menjadi mafaat dan edukasi bagi masyarakat untuk hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan, ” jelasnya.
Pemkot Pangkalpinang menyambut baik kunjungan tersebut. Sebagai upaya mendukung kerja sama, Syahrial mengupayakan agar pemerintah kota segera mengkaji lebih lanjut.
“Nantinya akan saya sampaikan kepada wali kota terlebih dahulu. Karena jika dilihat berdasarkan kewenangannya, pemkot ini hanya menangani pendidikan mulai dari PAUD sampai SMP saja, ” jelas Syahrial.
Menurutnya, ini merupakan langkah positif apalagi berkaitan dengan produk olahan sampah menjadi bahan bakar minyak. Syahrial menilai kerja sama ini akan berjalan tentunya akan menjadi simbiosis mutalisme.
“Produk ini sangat bagus akan kami kaji kembali profilnya karena tidak hanya UAI yang ingin bekerja sama, juga terdapat universitas lainnya. Namun jika dalam kerja sama tersebut terdapat unsur kerugian negaranya maka akan kami kesampingkan, ” pungkasnya. (**)
